Kamis, 27 November 2014

Semoga Allah Merahmati Orang Yang Mengenali Kadar Dirinya

Semoga Allah Merahmati Orang Yang Mengenali Kadar Dirinya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ سائل ] يستفسر عن صحة هذا الحديث ( رحم الله امرأً عرف قدر نفسه ) هل له أصل ، وهل هو وارد في الأحاديث ؟ .

فأجاب الشيخ ابن عثيمين رحمه الله تعالى :
لا أعلم له أصلًا ؛ لكن معناه صحيح ؛ لأن الإنسان إذا عرف قدر نفسه خضع لربه ، وقام بعبادته ، وعرف أنه لا غنى له عن ربه طرفة عين .
وإذا عرف نفسه عرف قدره بين الناس ، فتحمله هذه المعرفة على أن لا يتكبر عليهم ولا يحتقرهم ؛ لأن الكبرياء من كبائر الذنوب ، وغمط الناس من الأمور المحرمة .

ولهذا لمّا حذر النبي صلى الله عليه وسلم من الكبر ؛ قالوا يا رسول الله : كلنا يحب أن يكون ثوبه حسنًا ، ونعله حسنًا .
فقال عليه الصلاة والسلام : (( إن الله جميل يحب الجمال ، الكبر بطر الحق ، وغمط الناس ))
فـ (( بطر الحق )) : يعني رده .
(( وغمط الناس )) : يعني احتقارهم ، وازدراءهم .
فإذا عرف الإنسان قدر نفسه ؛ عرف منزلته بين الناس ، ونَزَّلَ نفسه منزلتها ؛ فتواضع لخلق الله ، لله عز وجل ، ومن تواضع لله رفعه الله . نعم

( فتاوى نور على الدرب ) – شريط رقم 250 – الوجه ( ب ) [ - ( س٦ )
   

Soal:
Seorang penanya meminta penjelasan tentang kashahihan hadits ini:

رحم الله امرؤ عرف قدر نفسه
(Semoga Allah merahmati orang yang mengenali kadar (kapasitas) dirinya)

Apakah ungkapan tersebut ada asalnya dan apakah ada di dalam hadits?

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjawab:

Saya tidak tahu darimana asalnya ungkapan tersebut. Akan tetapi maknanya shahih, karena jika seseorang mengenali kadar dirinya maka dia akan tunduk-merunduk kepada Robb-nya, menunaikan ibadahnya dan dia tahu bahwa dia tidak bisa mencukupkan dirinya dari Robb-nya meski sekejap mata.

Dan jika dia telah mengenali dirinya, maka dia akan mengenali kadar dirinya di tengah-tengah masyarakat, lalu pengenalan kadar diri ini akan membawanya kepada sikap tidak menyombongkan diri dan tidak pula meremehkan mereka, karena sikap sombong termasuk di antara dosa-dosa besar, sedang meremehkan manusia termasuk di antara perkara-perkara yang diharamkan.

Oleh karena inilah, tatkala Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam memperingatkan dari bahaya sifat sombong, para shahabat berkata: "Wahai Rosulallaah, setiap kita menyukai pakaian yang bagus dan memakai sandal yang bagus". Maka beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong itu adalah بطر الحق dan غمط الناس".

Maka istilah بطر الحق maknanya adalah menolak kebenaran, sedang غمط الناس bermakna merendahkan dan meremehkan manusia.

Jadi, jika seseorang telah mengenali kadar dirinya, dia akan mengenali kedudukannya, lalu berusaha menempatkan dirinya sesuai kedudukannya itu. Sehingga dia akan berlaku tawadhu' (rendah hati) kepada sesama makhluk Allah dengan ikhlas hanya untuk Allah 'Azza wa Jalla. Dan siapa yang berlaku tawadhu' ikhlas karena Allah, maka Allah akan mengangkatnya. Na'am.

Fatawa Nuurun 'alad Darb, kaset nomor 250, side B, soal ke-6.

Wallaahu A'lam.
✏hm
---------------------
إتباع السنة

♨ Ittiba'us Sunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar