SEBAB-SEBAB PEMBANGKANGAN DAN PENENTANGAN SEORANG HAMBA TERHADAP ALLAH TA'ALAA
Berkata Imam Ibnul Qoyyim Al -Jauziyyah -rahimahullah- dalam bukunya "Fawaidul Fawaid”, bahwa Dasar-dasar dari seluruh kemaksiatan, besarnya dan kecilnya berada pada tiga sebab:
1. Menggantungkan hati kepada selain Allah azza wa jalla.
2. Tunduk kepada kekuatan amarah.
3. Tunduk kepada kekuatan syahwat.
Maka buah dari menggantungkan hati kepada selain Allah adalah KESYIRIKAN yaitu menyeru peribadatan kepada selain Allah azza wa jalla, buah dari tunduk kepada kekuatan amarah adalah PEMBUNUHAN, dan buah dari tunduknya kepada kekuatan syahwat adalah PERZINAAN.
Maka dari itu Allah ta'alaa kumpulkan seluruhnya pada firman-Nya:
(وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ )
Artinya:
" Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina” [Surat Al-Furqan : 68]
Dan ketiganya akan menyeru satu sama lain dari ketiganya, sebuah KESYIRIKAN akan menyeru kepada kedzoliman dan kekejian, seperti keikhlasan dan Tauhid yang menyingkirkan keduanya dari pelakunya, Allah ta'alaa berfirman:
(كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ ۚ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ)
Artinya:
" agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya (Yusuf) itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” [Surat Yusuf : 24]
Kemungkaran pada ayat ini adalah gairah dan hawa nafsu sedang kekejian adalah zina
Begitupun sebuah KEDZOLIMAN yang menyeru kepada kesyirikan dan kekejian, karena sesungguhnya kesyirikan adalah sebesar-besarnya sebuah kedzoliman¹, seperti seadil-adilnya sebuah keadilan adalah Tauhid, maka sebuah keadilan merupakan pasangan dari Tauhid, dan kedzoliman adalah pasangan dari kesyirikan, maka dari itu Allah subhanahu wa ta'alaa mengumpulkan antara keduanya pada firman-Nya
(شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ)
Artinya:
" Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan KEADILAN¹. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
[Surat Aali-Imran : 18]
Kedua:
(يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ)
Artinya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah BENAR-BENAR KEDZOLIMAN YANG BESAR" [Surat Luqman : 13]
Begitupun dengan PERBUATAN-PERBUATAN KEJI yang menyeru kepada kesyirikan dan kedzoliman, apalagi jikalau keinginan kepada kekejian tersebut sangatlah kuat dan tidak terjadi kecuali dengan macam-macam kedzoliman dan meminta-minta bantuan dengan SIHIR dan SYAITHON . Sebagaimana Allah ta'alaa kumpulkan dalam firman-Nya:
(الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ ۚ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ)
Artinya:
" Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin” [Surat An-Noor : 3]
TAUHID SEBAGAI OBATNYA
Ketiga sebab tersebut menarik bagian yang satu dengan yang lain, dan memerintahkan satu bagian pada bagian yang lain, maka dari itu apabila HATI lemah dari TAUHID dan lebih besar KESYIRIKAN padanya, maka akan lebih besar dan banyak KEKEJIAN yang ditimbulkan dan dikerjakan, Allah azza wa jalla berfirman:
(فَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ)
Artinya:
" Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal, Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf”
[Surat Ash-Shura : 36,37]
Pada ayat ini dikabarkan bahwa dia yang memiliki KEBAIKAN adalah dia yang beriman dan bertawakal kepada-Nya, dan inilah TAUHID (mengesakan Allah azza wa jalla dalam seluruh ibadah dan bersandar penuh kepada-Nya)
Dan pada firman-Nya:
َالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ
Artinya:
" Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji,”
Pada ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang yang BERTAUHID dan bertawakal kepada-Nya dia akan menjauhi PERBUATAN-PERBUATAN KEJI, begitupun pada ayat selanjutnya:
وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُون
Artinya:
" dan apabila mereka marah mereka memberi maaf” ,
Maka himpunan dari TAUHID, PENGENDALIAN DIRI, dan ADIL dalah himpunan yang di dalamnya terdapat seluruh kebaikan.
Wallahul musta'aan
✒ dikirim oleh Abu Kuraib Bandung -hafidzohullahu ta'alaa-
________________
Footnote:
¹ DZOLIM adalah menaruh sesuatu tidak pada tempatnya dan merupakan kebalikan dari ADIL.
WA Salafy Lintas Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar