------------
SANDIWARA FIYUSY: TUDUHAN KEJI AL MUGHOFFAL ABDURRAHMAN AL MAR'I TERHADAP GHURABA SEBAGAI JIHADI (AL QAIDAH)
Asy-Syaikh Hani bin Buraik hafizhahullah
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kemudian pada hari berikutnya pemilik markiz Fiyusy menegaskan bahwa disebabkan karena perbuatan para thullab di akhir-akhir ini dan perbuatan mereka yang susah diatur, maka terbitlah keputusan Presiden untuk mendeportasi orang-orang dari luar Yaman.
Dia pura-pura menampakkan belas kasihan, dan terjadilah apa Allah yang telah taqdirkan dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan.
Dan dia bicara banyak –yang demi Allah– tidaklah itu semua kecuali sandiwara belaka, dan kalian semua menyaksikan, kalian semua menjadi saksi atasnya.
Maka saudara-saudara kita dan kami ditimpa goncangan yang hanya Allah saja yang mengetahui seberapa besar dahsyatnya.
Kemudian dia mengatakan bahwa hal itu juga disebabkan karena keterkaitan mereka dengan pihak yang memotivasi untuk berjihad.
Dia tidak mengatakan bahwa saudara-saudara kita berkumpul di dekat Hani bin Buraik. Tetapi dia mengatakan disebabkan karena pihak yang membangkitkan semangat jihad.
Ucapan semacam ini –wahai –saudara-saudaraku– orang-orang yang mendengarnya dari luar Yaman jika disebutkan kata “jihad” secara mutlak atau ucapan “si fulan jihadi” atau mengajak berjihad, maka yang akan dipahami dengan segera adalah yang dimaksud adalah orang-orang Al-Qaidah.
Jadi dia ingin mengaburkan diri saya dan juga mengkaburkan keadaan ikhwah dari luar Yaman serta berusaha mendekati aparat keamanan dengan menyatakan bahwa kita adalah adalah orang-orang yang menyerukan pemikiran kelompok Al-Qaidah.
Padahal sudah saya sampaikan di awal khutbah –dan itu terekam walhamdulillah– bahwa kita tidak akan berperang di bawah bendera Al-Qaidah, atau Al-Ikhwan Al-Muslimun, atau Al-Harak, atau Ali Muhsin Al-Lahmy.
❗Dan saya ingatkan dengan firman Allah 'Azza wa Jalla:
وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِيْنًا.
“Dan orang-orang yang menyakiti pria dan wanita yang beriman tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kedustaan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzaab: 58)
Apakah orang semacam ini bisa dipercaya agamanya?!
Apakah orang semacam ini bisa dipercaya untuk mengajari ilmu kepada murid-muridnya?!
Apakah orang semacam ini kita bisa mempercayakan anak-anak didik kita kepadanya?!
Yaitu setelah dia menuduh kita dengan kedustaan besar semacam ini.
Saya dan sedikit dari para dai Salafiyun di Aden jumlahnya 3 atau 4, kalaupun saya lebihkan maka 5 orang, yaitu orang-orang yang sering mentahdzir Al-Qaidah dari atas mimbar.
Ketika itu datanglah beberapa utusan dari Fiyusy mengatakan kepada saya: “Jagalah dakwah ini, jangan membicarakan bantahan terhadap Al-Qaidah, atau Al-Harak, atau demonstrasi!”
Maka saya katakan kepada mereka: “Masing-masing berkata sesuai dengan apa yang dia yakini dan beragama dengannya.
✨Dan demi Allah, saya akan sampaikan agama Allah, akan saya sampaikan kebenaran, walaupun orang-orang Al-Qaidah berada di depan pintu masjid, walaupun orang-orang Al-Harak berada di depan pintu masjid, walaupun apapun yang terjadi.
✨Kita akan menyampaikan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala dan akan kita jelaskan kepada manusia mana yang benar dan mana yang bathil. Dulu saya bantah mereka dengan ucapan seperti ini.
Kemudian dia datang dan ingin menipu aparat intelijen dan pihak yang berwenang dengan menuduh bahwa kita adalah para penyeru jihad.
Dan ucapan ini –saya ulangi lagi– bagi saudara-saudara kita yang mendengar di luar, yang dimaksud dengannya adalah orang-orang Al-Qaidah.”
_____________
Nukilan audio Muhadharah Ilmiyyah
asy-Syaikh Hani bin Braik hafizhahullah : "LILLAHI WAHDAH" | Rabu malam, 27 Muharram 1436 H / 19 Nov 2014 M (Menyikapi Tragedi Fiyush).
•••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia | Unduh audio di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar