Minggu, 15 Juni 2014

AGAMA PERTENGAHAN

AGAMA PERTENGAHAN


Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"وَمَا أَمَرَ اللَّهُ بِأَمْرٍ إِلَّا وَلِلشَّيْطَانِ فِيهِ نَزْعَتَانِ:
إِمَّا إِلَى تَفْرِيطٍ وَإِضَاعَةٍ، وَإِمَّا إِلَى إِفْرَاطٍ وَغُلُوٍّ. وَدِينُ اللَّهِ وَسَطٌ بَيْنَ الْجَافِي عَنْهُ وَالْغَالِي فِيهِ، كَالْوَادِي بَيْنَ جَبَلَيْنِ، وَالْهُدَى بَيْنَ ضَلَالَتَيْنِ، وَالْوَسَطِ بَيْنَ طَرَفَيْنِ ذَمِيمَيْنِ.
فَكَمَا أَنَّ الْجَافِيَ عَنِ الْأَمْرِ مُضَيِّعٌ لَهُ، فَالْغَالِي فِيهِ: مُضَيِّعٌ لَهُ. هَذَا بِتَقْصِيرِهِ عَنِ الْحَدِّ. وَهَذَا بِتَجَاوُزِهِ الْحَدَّ."

 
“Tidaklah ada suatu perkara yang Allah perintahkan (kepada umat manusia, pen.) melainkan setan menebarkan dua jaring jeratnya:
bermudah-mudahan dalam menjalankan perintah tersebut (tafrith & idha’ah)
dan berlebih-lebihan padanya (ifrath & ghuluw).
Padahal agama yang Allah turunkan (kepada umat manusia) adalah agama pertengahan. Ia berada diantara orang-orang yang bermudah-mudahan dalam menjalankannya dan orang-orang yang berlebih-lebihan padanya.
Ibarat satu lembah diantara dua gunung, satu petunjuk diantara dua kesesatan dan satu poros diantara dua kutub yang tercela. Sebagaimana orang-orang yang bermudah-mudahan (dalam menjalankannya) termasuk menyia-nyiakan agama, demikian pula orang-orang yang berlebih-lebihan padanya. Jenis pertama karena sikap bermudah-mudahannya, sedangkan jenis kedua karena sikap berlebihannya (melampaui batas) dari apa yang telah disyari’atkan.”

 
Madarijus Salikin 2/496

WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia 1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar