Kamis, 12 Juni 2014

PEMBAHASAN ILMIYAH "TAHNIK BAYI YANG BARU LAHIR" (02)

〰〰〰〰〰〰

PEMBAHASAN ILMIYAH
"TAHNIK BAYI YANG BARU LAHIR"

Bagian 2                         

بسم الله الرحمن الرحيم

______________
Masalah:
apa dalil disyariatkannya tahnik?

 Beberapa hadits di antaranya:
Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

“Lahir seorang anakku maka aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beliau memberinya nama Ibrahim.

Beliau mentahniknya dengan kurma dan mendo’akan barakah untuknya. Kemudian beliau menyerahkan bayi itu kepadaku”

[ Dikeluarkan oleh al-bukhori no.5467, muslim no. 2145, ahmad 4/399, , al-baihaqi fil kubro 9/305, dan asy-syu'ab 8621,8622.]

Dari Asma binti Abi Bakar Ash-Shiddiq ketika ia sedang mengandung Abdullah bin Az-Zubair di Makkah, ia berkata.

“Aku keluar dalam keadaan hamil menuju kota Madinah. Dalam perjalanan aku singggah di Quba dan di sana aku melahirkan. Kemudian aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meletakkan anakku di pangkuan beliau.
Beliau meminta kurma lalu mengunyahnya dan meludahkannya ke mulut bayi itu, maka yang pertama kali masuk ke kerongkongannya adalah ludah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah itu beliau mentahniknya dengan kurma dan mendo’akan barakah baginya. Lalu Allah memberikan barakah kepadanya (bayi tersebut)”

[Dikeluarkan oleh al-bukhori 5469, muslim 2146,2148, ahmad 6247, dan at-tirmidzi 3826.]

 Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu ia berkata :

“Aku pergi membawa Abdullah bin Abi Thalhah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu sedang mencat seekor untanya dengan ter. Beliau bersabda kepadaku :

“Adakah kurma bersamamu?”
Aku jawab, “Ya (ada)”

Beliau lalu mengambil bebeberapa kurma dan memasukkannya ke dalam mulut beliau, lalu mengunyahnya sampai lumat. Kemudian beliau mentahniknya, maka bayi itu membuka mulutnya.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian memasukkan kurma yang masih tersisa di mulut beliau ke mulut bayi tersebut, maka mulailah bayi itu menggerak-gerakan ujung lidahnya (merasakan kurma tersebut).

Melihat hal itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kesukaan orang Anshar adalah kurma”.
Lalu beliau menamakannya Abdullah”.

[ Dikeluarkan oleh al-bukhori 5470, muslim 2144, abu daud 4951, ahmad 3/105-106, dan al-baihaqi fis syu'ab 8631.]

_____________
Masalah:
Apakah disunnahkan tahnik itu dilakukan oleh syeikh, ustadz, atau kyai?

Terdapat Khilaf (ada perbedaan pendapat):

Pertama, Ada yang berpendapat demikian seperti imam an-nawawi yang mensunnahkan tahnik kepada orang yang mempunyai fadhilah (keutamaan). Dan pendapat ini tidak benar dan dibantah dengan pendapat setelahnya.

kedua, pendapat yang benar adalah bertabarruk dengan ahlil fadhl (orang yang memiliki keutamaan) sebagaimana hadits di atas adalah kekhususan Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam.
Dan tidak disyari'atkan selainnya (yaitu dalam bertabarruk).
(tabarruk=meminta barokah)

ketiga, disyari'atkan walaupun selain Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam (jika tidak dimaksudkan tabarruk dengannya), karena intinya tahnik adalah memberikan makanan seperti kurma pada awal pertama yang dimakan bayi, barangsiapa yang hendak mentahnik anaknya setelah lahir tidaklah mengapa, dan barangsiapa tidak mentahniknya maka tidaklah mengapa. (fatawa nuur 'alad darb 14/2).

--------------------
Dan Imam Asy-syaatibi dalam kitabnya (al-i'tishom) menyebutkan bahwa para shahabat Radhiyallahu 'anhum tidak melakukannya dengan seorang pun sepeninggal Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, menunjukkan bahwa amalan ini adalah kekhususan Shalallahu 'alaihi wasallam.

Dan Asy-syeikh Ibnu baaz melarang perkara tahnik bayi kepada 'ulama. Dan berkata:

"yang mentahnik adalah bapaknya atau ibunya, seandainya peluang pintu tahnik terbuka, maka akan sangat banyak orang menginginkannya".

(risalatu masa'il abi umar as-sadhan lil imam ibni baaz 43).

_____________
Masalah:
Kapan waktunya bayi ditahnik?

Berkata asy-syeikh ibnu 'utsaimin rahimahullah:
" Tahnik dilakukan setelah...

(Bersambung)

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Ditulis oleh Abu ahmad abdurrahman ar-ramadhany.
Daarul hadits shihr, Hadromaut, Yaman. 
 
~•~~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Tim Medis Salafy

4 komentar:

  1. Masalah:
    Kapan waktunya bayi ditahnik?

    Berkata asy-syeikh ibnu 'utsaimin rahimahullah:
    " Tahnik dilakukan setelah...

    (Bersambung)

    Afwan, faidahnya terputus. Dan tidak enak sekali jika diputus di posisi ini tanpa link sambungannya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Afwan akhi atas ketidaknyamanannya...
      Artikelnya memang bersambung kayak begitu.
      Kelanjutannya
      PEMBAHASAN ILMIYAH "TAHNIK BAYI YANG BARU LAHIR" (03)
      dapat diikuti di tautan berkut ini:

      http://fawaaidwa.blogspot.co.id/2014/06/pembahasan-ilmiyah-bayi-yang-baru-lahir_14.html?m=1

      Sebenarnya sdh ada label (yg ada di bawah artikel) yang menghubungkan antara pembahasan ke-1 sampai ke-3 tapi tidak terlihat di versi sebelumnya.

      Baarakallahu fiikum

      Hapus