Sabtu, 21 Juni 2014

Kedudukan Ilmu Yang Bermanfaat dan Amal Shalih


KEDUDUKAN ILMU YANG BERMANFAAT DAN AMAL SHALIH

 
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

"فَإِنَّ أَوْلَى مَا يَتَنَافَسُ بِهِ الْمُتَنَافِسُونَ، وَأَحْرَى مَا يَتَسَابَقُ فِي حَلَبَةِ سِبَاقِهِ الْمُتَسَابِقُونَ، مَا كَانَ بِسَعَادَةِ الْعَبْدِ فِي مَعَاشِهِ وَمَعَادِهِ كَفِيلًا، وَعَلَى طَرِيقِ هَذِهِ السَّعَادَةِ دَلِيلًا، وَذَلِكَ الْعِلْمُ النَّافِعُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ اللَّذَانِ لَا سَعَادَةَ لِلْعَبْدِ إلَّا بِهِمَا، وَلَا نَجَاةَ لَهُ إلَّا بِالتَّعَلُّقِ بِسَبَبِهِمَا. فَمَنْ رُزِقَهُمَا فَقَدْ فَازَ وَغَنِمَ، وَمَنْ حُرِمَهُمَا فَالْخَيْرُ كُلُّهُ حُرِمَ، وَهُمَا مَوْرِدُ انْقِسَامِ الْعِبَادِ إلَى مَرْحُومٍ وَمَحْرُومٍ، وَبِهِمَا يَتَمَيَّزُ الْبَرُّ مِنْ الْفَاجِرِ وَالتَّقِيُّ مِنْ الْغَوِيِّ وَالظَّالِمُ مِنْ الْمَظْلُومِ."

إعلام الموقعين عن رب العالمين 1/ 4

“Maka sesungguhnya sesuatu yang paling utama untuk diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba dan paling berhak untuk saling mendahului pada garis finishnya adalah sesuatu yang dapat menjamin kebahagiaan seorang hamba dalam kehidupan dunia dan akhiratnya, dan sebagai pembimbing di atas jalan kebahagiaan itu. Dia adalah ilmu yang bermanfaat (al-ilmu an-nafi’) dan amal shalih yang tidaklah mungkin kebahagiaan seorang hamba diraih kecuali dengan keduanya, dan tidaklah ada keselamatan baginya kecuali dengan selalu terikat dengan segala akses yang menghubungkan kepada keduanya. Maka barangsiapa dikaruniai keduanya sungguh telah sukses lagi beruntung, dan barangsiapa terhalang dari keduanya sungguh telah terhalang dari seluruh kebaikan. Keduanya merupakan barometer klasifikasi para hamba; yang dirahmati dan yang tidak dirahmati. Dengan keduanya pula terbedakan antara yang baik dari yang jahat, yang bertakwa dari yang menyimpang, serta yang zalim dari yang dizalimi.”

I’lam al-Muwaqqi’in an Rabbil Alamiin 1/4

 Faidah dari Ustadzuna Ruwaifi bin Sulaimi hafizhahullah
 
 WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia 1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar