Rabu, 25 Juni 2014

AGAR TIDAK MENJADI KHAWARIJ..!!!

----------
Mewaspadai Sikap Ghuluw (Berlebih-lebihan) Dalam Menjalankan Agama
----
--------------------
AGAR TIDAK MENJADI KHAWARIJ..!!!
--------------------

Kaum Khawarij adalah kelompok sesat dalam agama ini.
Menurut asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, tidaklah kaum Khawarij itu tersesat melainkan karena perbuatan ghuluw (berlebih-lebihan) dalam menjalankan agama ini. (Lihat I’anatul Mustafid Bisyarhi Kitabit Tauhid, 2/3)

Apalagi tak hanya satu jenis ghuluw yang membelenggu mereka.
Cukuplah sejarah menjadi saksi atas semua itu.

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alusy Syaikh berkata: “❎Mereka berbuat ghuluw dalam hal aqidah, di mana telah tersesat (dari jalan kebenaran, pen.), mengafirkan (orang-orang yang tidak berhak dikafirkan, pen.) dan meninggalkan manhaj para sahabat Nabi.

❎Mereka juga berbuat ghuluw dalam hal berbanyak-banyakan ibadah di luar koridor syar'i, sampai-sampai seseorang dari sahabat Nabi merasa bahwa shalat dan shiyamnya tidak ada apa-apanya dibandingkan shalat dan shiyam mereka, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi (Shahih Muslim 2/744 dan 748, pen.).

❎Sebagaimana pula mereka berbuat ghuluw dalam hal jihad dan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan klaim jihad, mereka memerangi orang-orang yang secara syar’i tidak berhak bahkan haram untuk diperangi. Hingga pada klimaksnya, mereka memerangi para sahabat Nabi, manusia-manusia pilihan Allah. Mereka bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, sahabat termulia di masa itu. Bahkan pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu anhu juga tak lepas dari ulah orang-orang Khawarij tersebut. (Lihat Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah 1/734)    

Kaum Khawarij amat berlebihan dalam memegang prinsip keyakinannya (aqidah) yang di bangun di atas akal dan hawa nafsu. Mereka mencampakkan manhaj (metode pemahaman) para sahabat Nabi yang mulia dalam memahami agama ini. Akibatnya, mereka terjauhkan dari ilmu yang bersumber dari cahaya kenabian. Tak pelak, kesesatan demi kesesatan mengepung perjalanan hidup mereka.

 Dengan tegas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperingatkan umat dari mereka:

لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ

“Jika aku mendapati mereka (Khawarij), benar-benar aku akan perangi mereka seperti memerangi kaum ‘Aad (yakni; hingga tidak tersisa sedikit pun, pen.).” (HR. Muslim no. 1064, dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu)

Padahal mereka adalah ahli ibadah, ahli baca Al-Qur’an, ahli shalat dan puasa, serta wara’ terhadap dunia. Bukan para preman pasar ataupun para koruptor yang gila dunia.

Subhanallah… luar biasa fakta sejarah yang memaparkan perjalanan kaum Khawarij tersebut.

⛔Mereka mengafirkan kaum muslimin bahkan manusia-manusia pilihan Allah, karena perasaan takutnya yang berlebihan terhadap dosa besar. ⛔Mereka memerangi para sahabat Nabi, membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu dan juga Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, dengan keyakinan jihad dan amar ma’ruf nahi munkar.

Bersamaan dengan itu, mereka adalah ahli ibadah, ahli baca Al-Qur’an, ahli shalat dan puasa, serta wara’ terhadap dunia.
Namun ternyata, kesudahannya adalah petaka dan binasa. Bahkan Rasulullah ber’azam (berkemauan kuat) untuk menghabisi mereka, jika Allah pertemukan dengan mereka. 

Dari sini dapatlah diambil ibrah (pelajaran berharga) bahwa ghuluw dalam menjalankan agama ini benar-benar sumber petaka dan penyebab kebinasaan, walaupun disertai niat yang baik, amalan yang banyak dan wara’ terhadap dunia sekalipun. Maka dari itu, Allah memperingatkan Rasul-Nya dan orang-orang beriman yang bersamanya dari perbuatan ghuluw tersebut. Allah berfirman:
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

 “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha melihat apa yang kalian kerjakan.” (Hud: 112)
Wallahu a'lam

 WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia 1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar