ALI HASAN AL HALABI MUBTADI' SESAT DAN MENYESATKAN
Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jabiri hafidzahullah
Pertanyaan:
"Sebagian besar para pemuda berbicara panjang lebar pada perihal tabdi' asy-Syaikh Rabi' wafaqahullah terhadap Ali Hasan al-Halabi antara penguat dan penentang. Apa arahan Anda dalam hal ini?"
Jawaban:
"Pertama, saya menasihati anak-anak kami di Qotar dan semua negara, para lelaki dan para wanita, untuk tidak menentang pada urusan yang di atas kelasnya. Bahkan saya menasihati mereka bahwa alim pelaku as-Sunnah yang makruf interpretasinya di atas bukti pada perkara yang beliau berhukum padanya, apabila beliau telah berbicara pada perkara yang beliau menasihatkannya, saya menasihati mereka untuk mengikuti beliau hingga pandangan Ahlus Sunnah bersatu di atas kebenaran, menolak kebatilan, dan benci terhadap kebid'ahan dan pelakunya.
Adapun jika setiap kelompok berpandangan dengan pendapatnya, maka inilah yang diinginkan musuh Ahlus Sunnah yang senantiasa mengintai Ahlus Sunnah dengan serangan-serangannya. Maka tujuan utama mereka adalah terpecahnya pandangan Ahlus Sunnah. Dan menjadilah mereka mengerahkan segala cara dan upaya seperti yang diberitakan.
Yang kedua, saya telah mengenal asy-Syaikh Rabi' bertahun-tahun dan saya mengetahui interpretasi beliau itu di atas bukti setelah beliau menasihati penyelisih hingga habis kesabaran beliau. Setelah itu beliau mengatakan apa yang telah sampai pada kalian. Dan telah tegak dalil disisi kami pada orang yang ditabdi' dari arah asy-Syaikh Rabi', saudara tua kami wafaqahullah, dan dari bacaan kami yang kami tidak menampakkannya bahwa Ali bin Hasan bin Ali bin Abdulhamid yang digelari al-Atsari bukanlah pelaku al- Atsar, bahkan dia mubtadi' sesat dan menyesatkan, penyeru kesesatan, perusak para-hamba dan negara-negara.
Lewat forum-forum kalian, situs as-Sahab as-Salafiyah, dan situs-situs lainnya yang bergabung bersama kami, saya mentahdzir orang ini dari kaum muslimin seluruhnya, bagaimanapun penampilannya. Saya menyeru untuk membenci dan memisahkan diri darinya karena Allah, hingga dia kembali pada as-Sunnah dan berlepas diri dari semua kesesatannya yang dia telah menyebarkannya baik secara global dan terperinci dengan terang-terangan.
Sebagaimana saya mentahdzir pondok pesantren yang dinamakan Markaz al-Imam al-Albani. Tidaklah itu kecuali tipu daya, perangkap, dan jaring yang menancapkanya Ali dan para pengikutnya agar sampai pada muslim dan muslimah. Diantaranya dia mengundang takfiriyin untuk berceramah padanya. Sampai pondok pesantren ini terpenuhi dan terkumpul dua syarat:
- Syarat yang pertama, agar menyerahkannya pada anak-anak asy-Syaikh. Kami telah mengetahui dan mendengar anak beliau, Abdul Mushowir adalah alumnus Fakultas Hadits di Jami'ah Islamiyah (Universitas Islam) di Madinah. Maka diharapkan kebaikan darinya insya Allah.
- Syarat yang kedua, agar yang mengajarkan kajian-kajian padanya adalah para ulama nan mulia yang menetapkan manhaj as-Salafi.
Adapun sekarang tidak dan seribu tidak. Tidaklah menghadiri pondok pesantren itu kecuali orang yang tidak mengindahkan atau main-main yang mendapatkan kepuasan dari tersebarnya hawa nafsu."
Dialihbahasakan oleh Abu Abdillah Zaki Ibnu Salman
Download AudioWhatsApp Thulab Fiyus
WA Salafy Lintas Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar