Hukum Ucapan " 'Ali bin Abi Thalib -semoga Allah Azza wa Jalla memuliakannya-"
Fadhilatusy Syaikh Shaleh al-Fauzan -hafidzahullah- ditanya, "Semoga Allah memberikan kebaikan kepada anda.
Fafhilatusy Syaikh, sang penanya mengatakan, " Apakah dikatakan kepada 'Ali bin Abi Thalib -semoga Allah Azza wa Jalla memuliakannya-?"
Beliau menjawab, " Tidak di khususkan kepada 'Ali dengan ucapan ini, ini bagian dari syi'ar syi'ah. 'Ali bin Abi Thalib di katakan -radhiyallahu 'anhu-, sebagaimana di ucapkan kepada saudara-saudaranya dari kalangan al-Muhajirin wal Anshar -radhiyallahu 'anhu-.
Tidak di bedakan (antara 'Ali dan shahabat yang lain,-pen), tidak di katakan (kepada 'Ali bin Abi Thalib) secara khusus -alaihis salam- atau -semoga Allah Azza wa Jalla memuliakannya-. Ini bagian dari syi'ar syi'ah, na'am.
Tidak di dapati istilah yang lebih baik dari pada -radhiyallahu 'anhu-.
(رضي الله عنهم ورضوا عنه)
[سورة البينة (8)]
"Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya". [ Q.S. Al-Bayyinah : 8 ]
(لقد رضي الله عن المؤمنين إذ يبايعونك تحت الشجرة)
[سورة الفتح الآية (18)]
"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon". [Q.S. Al-Fath : 18]
Apa yang lebih bagus dari ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala
(ورضوان من الله أكبر)
[سورة التوبة (72)]
"Dan keridhaan Allah adalah lebih besar"
Sesuatu yang paling besar adalah ridha Allah Jalla wa 'Ala.
Bagaimana kamu mengharamkan 'Ali -radhiyallahu 'anhu- dari doa yang berbarakah ini selain saudara-saudaranya (dari kalangan para sahabat). Na'am.
Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=146110
Faedah dari al-Akh Ammar Bajuber
WA Salafy Lintas Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar