Kamis, 14 Agustus 2014

WUKUF DI ARAFAH (01)

WUKUF DI ARAFAH

Bagian Pertama

Assalamualaikum

Alhamdulillah rabbil A'lamin, in syaa allah Durus berikutnya dilanjutkan, Kami meminta maaf kepada ikhwana fillah atas tertundanya berapa hari karena kesibukan kami.
Barokallahu fiikum.

Asy-Syaikh sholeh al fauzan hafizhahullah mengatakan : Peringatan yang sangat penting: Disunnahkan bagi jama'ah haji pada tanggal 9 dzulhijjah untuk tidak berpuasa dalam rangka mengikuti sunnah Nabi shalallahu a'laihi wa salam.

Maka ketika memasuki pagi hari pada tanggal 9 dzulhijjah berangkat meninggalkan mina menuju arafah untuk melakukan wukuf dan menunaikan rukun haji yang cuma terjadi 1 kali dalam setahun .

Barokallahu fiikum

Setelah yakin berada di dalam tanah Arafah gunakan waktu mempersiapkan diri untuk istirahat sebelum masuk waktu wukuf, Mulai wukuf dari selesai shalat dhuhur dan ashar jamaah pada awal waktu dan qoshor sampai matahari terbenam.


Berkata Asy-Syaikh Sholeh al fauzan hafizhahullah :

Kemudian wukuf di Arafah dari waktu zawaal ( masuk nya waktu dhuhur ),
Waktu wukuf di Arafah mulai dari waktu zawaal 9 dzulhijjah sampai munculnya fajar pada tanggal 10 dzulhijjah dan perkara ini sangat luas dan alhamdulillah,
(Waktu wajib wukuf di Arafah dari waktu zawaal sampai terbenam matahari kemudian keluar menuju Mina),

Dan wukuf ma'nanya bahwasanya manusia meniatkan di dalam hati untuk wukuf di Arafah; karena sesungguhnya wukuf adalah amalan, dan Nabi shalallahu a'laihi wa salam berkata : (( Sesungguhnya Amalan itu dengan niatnya dan sesungguhnya setiap amalan itu dibalas sesuai niatnya )) .
Maka dia meniatkan wukuf di dalam hati nya, dan berdoa kepada Allah menghadap ke qiblat; apa dia sedang berdiri atau duduk atau diatas kendaraan atau sedang baring atau sedang baring semuanya berma'na wukuf, maka niatkanlah wukuf, dan berdoalah kepada Allah dan hendakla dia berdoa menghadap qiblat , tidak menghadap jabal rahmah sebagaimana disangkakan oleh orang-orang awam ketika wukuf berdoa menghadap jabal atau dia pergi gunung Arafah atau dia naik ke atas bukit Arafah maka ini adalah kebodohan yang tidak ada asalnya dan padanya ada rasa capai ketika naik dan pergi ke bukit Arafah.....

Dan perginya ke jabal Arafah , atau pergi untuk melihatnya atau naik k aatas; semua nya ini tidak ada asalnya dan perbuatan itu bid’ah dan lebih berbahaya dari orang-orang yang melakukan tabarruk di jabal tersebut , atau mereka mengambil batu atau debunya kemudian menyakini  bisa memberi berkah , sampai sebagian mereka tidaklah sholat kecuali dia menghadap jabal Arafah (jabal rahmah)....

Apa saja yang dilakukan di Arafah :

✔ Menjaga waktu
✔ Berzikir
✔ Memperbanyak membaca / berdoa
✔ Afdholnya waktunya dihabiskan dengan berdoa .

KEUTAMAAN HARI ARAFAH :

Dari Aisyah radhiallahu anha bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ما مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يَعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْداً مِنَ النّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُباهِى بِهِمُ الْمَلائِكَة
َ
“Tidak ada satu haripun yang Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka kecuali hari Arafah. Di hari itu Dia mendekat kemudian membanggakan mereka (yang wukuf) di hadapan para malaikat.”
(HR. Muslim no. 1348)

JAMA’AH HAJI TIDAK DISUNNAHKAN PUASA PADA HARI ARAFAH

Dari Abu Qatadah Al-Anshari -radhiallahu anhu- dia berkata:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ , فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَة
َ
“Dan Beliau alaihishshalatu wassalam- ditanya tentang puasa pada hari Arafah, maka Beliau menjawab, “Dia menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim no. 1162)

DOA YANG BANYAK DIBACA KETIKA WUKUF DI ARAFAH

Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya (Abdullah bin Amr bin Al-Ash) radhiallahu anhu bahwa Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda,

خَيْرُ الدُّعاءِ دعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ. وَخَيْرُ ما قُلْتُ أَنا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِي: لا إله إلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
ٌ
“Doa terbaik adalah doa di hari Arafah. Dan ucapan terbaik yang saya dan para Nabi sebelumku pernah ucapkan adalah,

“LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAY`IN QADIR

(Tidak ada sembahan yang hak selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya semua kekuasaan, hanya milik-Nya semua pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).”
(HR. At-Tirmizi no. 3585 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmizi: 3/184).

Bersambung :

WA DURUS HAJI DAN UMROH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar