Selasa, 29 Juli 2014

Mencukur Habis Kumis atau Memotong/Memangkasnya?

Mencukur Habis Kumis atau Memotong/Memangkasnya?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

السؤال : هل الأفضل
حلق الشارب أو قصة؟

الإجابة: الأفضل قص الشارب كما جاءت به السنة، إما حفّاً بأن يُقص أطرافه مما يلي الشفة حتى تبدو، وإما إخفاءً بحيث يقص جميعه حتى يفيه.

وأما حلقه فليس من السنة، وقياس بعضهم مشروعية حلقه على حلق الرأس في النسك قياس في مقابلة النص، فلا عبرة به، ولهذا قال مالك عن الحلق: (إنه بدعة ظهرت في الناس فلا ينبغي العدول عما جاءت به السنة، فإن اتباعها الهدي والصلاح والسعادة والفلاح).
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
مجموع فتاوی و رسائل الشيخ محمد صالح العثيمين المجلد الحادي عشر - باب السواك وآداب الفطرة.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Soal:
Apakah yang afdhol itu adalah mencukur habis kumis atau memangkas/memotongnya?

Syaikh alUtsaimin menjawab:
Yang afdhol (lebih utama) adalah memotongnya sebagaimana yang datang dari sunnah،

- bisa dengan حفاً (memangkas) yaitu dgn sekedar memotong ujung kumis yang melebihi (menutupi) bibir hingga tampak lagi bibir tersebut, dan

- bisa dengan إخفاءً (menyamarkan)، yaitu dengan cara memotong semua kumisnya hingga sempurna (tetapi masih menyisakan pangkal rambut yang menunjukkan keberadaan kumis tersebut, pent).

Adapun mencukur habis (bersih) kumis maka itu bukanlah sunnah. Dan qiyas sebagian mereka tentang disyariatkannya mencukur habis kumis seperti mencukur habis (menggundul) rambut kepala ketika berkurban adalah qiyas yg bertentangan dengan nash (dalil)، maka qiyas ini tdk teranggap. Oleh karena ini، imam Malik berkata ttg mencukur habis kumis:

'Itu adalah bid'ah yang nampak di tengah manusia، tidak pantas meninggalkan sesuatu yang datang dari sunnah، karena mengikuti sunnah adalah petunjuk، kebaikan، kebahagiaan dan kejayaan'.  "

Wallahu A'lam.

Majmu' Fatawa, jilid 11, Bab "asSiwaak wa Aadaab alFithroh"
(hm)

WIS (WhatsApp Ittiba'us Sunnah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar