Jumat, 11 Juli 2014

KAEDAH PERBEDAAN ANTARA TAHDZIR DAN TABDI' (02)

(Sambungan)
KAEDAH PERBEDAAN ANTARA TAHDZIR DAN TABDI'

Bagian Kedua
________
Lalu di manakah qodhiyyah (permasalahan) yang berbahaya di sini? Apakah qodhiyyah yang berbahaya di sini?

Qodhiyyah yang berbahaya di sini dari beberapa sisi :

Sisi Pertama : 

Terjadinya perselisihan diantara para pemuda salafiyyin dalam masalah al-wala’ dan al-baro’ terhadap orang ini. Sebagian mereka memandang bahwa engkau telah mentabdi’nya, engkau telah mencelanya, dan selanjutnya terjadilah perpecahan.
Ini adalah qodhiyyah yang berbahaya.

Qodhiyyah/sisi kedua :

Sebagian pemuda dan mereka adalah sisi yang lain, mereka menyangka bahwa orang tersebut (yang sudah ditahdzir, pent) masih tetap menjadi rujukan, masih tetap bisa mengambil faedah darinya.
TIDAK! karena orang tersebut dengan penyelisihan ini berada pada marhalah BERHENTI DARINYA, MENJAUH DARINYA, SEHINGGA DIA TIDAK MEMBERIKAN PENGARUH.

Maka jika dia bertobat, meninggalkan (kesalahannya) dan rujuk kepada kebenaran, maka dia kembali bisa dijadikan rujukan..

dan jika dia bersikukuh maka para ulama akan menghukuminya dengan tabdi’ dan semisalnya. Jelas

_________
Maka orang yang DITAHDZIR DARINYA HARUS DIJAUHI, khususnya bagi para penuntut ilmu yang tidak kokoh pijakannya dalam ilmu. Kenapa

Karena dia pada marhalah ini, orang yang ditahdzir darinya ini berada diantara 2 perkara;
Apakah dia kembali kepada kebenaran maka semoga Allah membalasnya dengan kebaikan ataukah..

 dia tetap bersikukuh di atas kebatilannya dan tidak rujuk, maka pada marhalah ini dia akan menghembuskan ke dalam hati-hati dan fikiran-fikiran para pemuda salafiyyin  kaedah-kaedah, dalil-dalil mutasyabihah, dan akan menanamkan pondasi-pondasi yang menjadikan mereka (para pemuda salafiyyin) tidak memandangnya sebagai mubtadi’, tidak memandangnya sebagai telah keluar dari manhaj, sehingga jika para ulama mentabdi’ dia...setelah itu maka mereka (para pemuda salafiyyin) tidak ridho’ karena dia (orang yang ditahdzir) telah menanamkan ke dalam hati-hati mereka bahwa  ucapan (tahdizr) tersebut tidak benar atasnya..
(Saya katakan bahwa ini persis ucapan sebagian mereka bahwa ‘tahdzir itu di bangun di atas berita-berita dusta’, ‘kami tidak melihat tuduhan itu ada pada dia’ dan kalimat semisalnya, -pent). Baik..(kalau begitu) kita TINGGALKAN DIA?

Kami katakan iya TINGGALKAN DIA.. menjauhlah..

keselamatan itu yakni TIDAK ADA KEBAIKAN PADANYA, engkau menyelamatkan diri sehingga agamamu selamat..

Alhamdulillah para ulama masih ada, para penuntut ilmu salafiyyun Alhamdulillah masih banyak..,

dan jika mereka sudah tidak ada MAKA KASET-KASET DAN KITAB-KITAB SALAFIYYAH masih ada..

Allah tidaklah menggantungkan agama ini pada orang tersebut..

dan agama serta kebenaran tetap berjalan dengan izin Allah dan tidak digantungkan dengan sosok-sosok tertentu..

Kenalilah al-haq niscaya engkau akan mengetahui ahlul haq. Jelas!?

Maka ini kaedah yang berbahaya, wajib untuk diperhatikan, wajib untuk diperhatikan. Sebagian mereka jika engkau datang dan berkata “Si Fulan padanya ada begini dan begitu ….(kalimat tidak jelas) seluruh ulama belum mentabdi’ dia.

________
Maka jika para ulama belum mentabdi’nya maknanya bahwa dia (orang yang ditahdzir tapi belum ditabdi’ tersebut, pent) berada pada marhalah apakah menerima kebenaran atau menolaknya, sedangkan ENGKAU TELAH TERTIPU DAN TERJATUH KE DALAM JERAT-JERATNYA..
maka selanjutnya yang wajib atasmu secara syar’i adalah MENJAUH DARINYA dan MENUNGGU PERKATAAN ULAMA TENTANGNYA apakah dia masih bisa dijadikan rujukan dan mengambil faedah darinya ataukah ditinggalkan.
Jelas sekarang bagaimanakah kaedah ini!?
Baik….

(Rujukan : http://safeshare.tv/w/BpLQyhhMby)

Wassalam

AL-Faqiir Ilaa ‘Afwi Rabbihi
Abu Athiyyah Rismal As-Salafy.

Faidah dari salafybone.com

WA Forum Berbagi Faidah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar