Rabu, 30 Juli 2014

DOA YANG SHAHIH  YANG DI SYARIATKAN DI BACA (2)

DOA YANG SHAHIH  YANG DI SYARIATKAN DI BACA

Bagian Kedua

Bismillah :

Lanjutan doa doa yg di syariatkan di baca

�� Doa Musafir Menjelang Shubuh

✔ Bagi setiap orang yang sedang safar disunnahkan membaca doa berikut ini ketika menjelang shubuh:

سَمَّعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللهِ وَ حُسْنِ بَلاَئِهِ عَلَيْنَا ، رَبَّنَا صَاحِبْناَ ، وَ أَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذاً بِاللهِ مِنَ النَّارَِ .

"Semoga ada yang mendengarkan pujian kami kepada Allah (atas nikmat) dan cobaan-Nya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, dampingilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api neraka." (HR. Al-Bukhari no. 2993 Hadits ini Shohih. )

Doa Singgah di suatu tempat dalam Safar

✔ Apabila singgah di suatu rumah/tempat/kota hendaknya orang yang sedang bersafar mengucapkan do'a :

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

"Aku belindung dengan kalimat Allah yang sempurna secara keseluruhan dan dari kejahatan yang telah diciptakan." (HR. Muslim no. 2708, Malik II/978 dalam al-Muwaththa', at-Tirmidzi no. 1433, Ahmad VI/377-378, ad-Darimy no. 2683. Hadits ini Shohih )

Doa Masuk Kota atau Desa

✔ Apabila masuk suatu kota atau desa hendaknya orang yang sedang bersafar mengucapkan do'a :

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّماَوَاتِ السَّبْعِ وَ مَا أَظْلَلْنَ ، وَ رَبَّ الأَرْضِيْنَ السَّبْعِ وَ مَا أَقْلَلْنَ وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَ رَبَّ الرِّيَاحِ وَ مَا ذَرَيْنَ أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ القَرْيَةِ ، وَ خَيْرَ أَهْلِهَا ، وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَا ، وَ شَرِّ أَهْلِهَا وَ شَرِّ ماَ فِيْهَا

"Ya Allah, penguasa tujuh lapis langit dan segala yang dinaunginya, Penguasa bumi dan apa yang lebih kecil darinya, Penguasa Syaitan dan segala yang disesatkan, Penguasa angin dan segala yang diterbangkan, aku memohon kepada-Mu kebaikan kampung ini, kebaikan penduduknya serta kebaikan apa yang terdapat di dalamnya dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan penduduknya serta segala apa yang terdapat didalamnya," (HR. Ibnu Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah no. 525, Ibnu Hibban no. 2377 (Mawaarid), al-Hakim II/100 dishahihkan dan disepakati oleh Dzahaby. Hadits ini Shohih Lihat Silsilah Ahaadits ash-Shahiihah no. 2759.)

DOA MASUK MASJID

أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، [بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ][وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ] اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.

“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi, dari setan "yang terkutuk. [32] Dengan nama Allah dan semoga shalawat [33] dan salam tercurahkan kepada Rasulullah [34] Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku.” [35]

------------------------
[32] HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ no.4591.
[33] HR. Ibnu As-Sunni no.88, dinyatakan Al-Albani “hasan”.
[34] HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ 1/528.
[35] HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu Majah, dari hadits Fathimah x “Allahummagh fir li dzunubi waftahli abwaba rahmatik”, Al-Albani menshahihkannya karena beberapa shahid. Lihat shohih ibnu majah 1/128-129 .

DOA KELUAR DARI MASJID

بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ، اَللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.

“Dengan nama Allah, semoga sha-lawat dan salam terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu dari karuniaMu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk”. [36]

---------------------------------
[36] Tambahan: Allaahumma’shimni minasy syai-thaanir rajim, adalah riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 129.

Doa Ketika Menuju Bukit Shafa

{ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ اللّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللّهَ شَاكِرٌ عَلِيم }
ٌ
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-‘umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui” [QS:Al-Baqarah: 125]

Kemudian Membaca

أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِه
ِ
“Aku memulai dengan apa yang Allah memulai darinya”

Kemudian beliau mulai naik ke bukit Shafa, hingga beliau melihat Baitullah. Lalu menghadap kiblat, membaca kalimat tauhid dan takbir, serta membaca:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ

“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, yang melaksanakan janji-Nya, membela hamba-Nya (Muhammad) dan mengalahkan musuh sendirian.”

Kemudian beliau berdo’a di antara Shafa dan Marwah. Beliau membacanya tiga kali.

Di dalam hadits tersebut dikatakan, Nabi shalallahu a'laihi wa salam juga membaca di Marwah sebagaimana beliau membaca di Shafa.” HR. Muslim: 2/888.

Sumber :

WA DURUS HAJI DAN UMROH

Bersambung Insya allah .

Barokallahu fiikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar