Rabu, 10 September 2014

KETIKA HATI TERKAIT ILMU

KETIKA HATI TERKAIT ILMU
Para ulama selalu berkutat dengan ilmu syar'i dalam kesehariannya. Ilmu selalu menjiwai mereka mulai ketika membuka mata di sepertiga malam hingga menutupnya kembali selepas isya. Detik-detik kesehariannya tak pernah terlepas dari peribadahan termulia, menuntut, mengamalkan, dan menyebarkan ilmu syar'i. Buah terindah dari cinta ilmu syar'i yang terpatri di hati mereka yang paling dalam.
Al Imam Abul Abbas Muhammad bin Ya'qub Al Ashom merupakan muhadits besar di zamannya. Beliau menyampaikan hadits dalam majelisnya selama 76 tahun. Selain sibuk memberikan hadits, beliau juga seorang muadzin. Beliau selalu mengumandangkan adzan di masjidnya selama 70 tahun.
Al Hakim menceritakan, "Pada suatu hari, saya menghadiri Abul Abbas di masjidnya. Beliau keluar untuk mengumandangkan adzan shalat asar. Maka beliau berdiri di tempat muadzin. Lalu beliau berkumandang dengan suara yang lantang,
أخبرنا الربيع بن سليمان أخبرنا الشافعي
'Telah mengabarkan kami, Ar Rabi' bin Sulaiman, telah mengabarkan kami, As Syafi'i.'
Lalu beliau tertawa, dan manusia pun tertawa, kemudian beliau mengumandangkan adzan. (Al Ansab 1/297)
Al Imam Muslim bin Hajaj telah terlalu masyhur di tengah kaum muslimin dengan karya spektakulernya, Shahih Muslim. Satu di antara dua kitab karya manusia yang mengabadikan hadits-hadits sahih dan diterima umat dengan penerimaan sepenuhnya. Kesehariannya selalu sibuk dengan ilmu syar'i hingga terkadang lupa dengan yang lainnya karena terlalu asyik dengan ilmu syari.
Berkata Ahmad bin Salamah, "Al Imam Muslim terikat pada suatu majelis mudzakaroh. Disebutkan padanya suatu hadits dan beliau tidak mengetahuinya.
Lalu beliau berpaling ke kamarnya. Menyalakan lampu dan berkata kepada yang di rumahnya, 'Jangan masuk salah seorang pun dari kalian!' Maka dikatakan padanya, 'Kita dihadiahi satu keranjang kurma.' Beliau berkata, 'Sajikanlah,' Maka mereka menyajikan satu keranjang kurma itu untuknya. Beliau mulai mencari hadits itu sambil memakan kurma, butir demi butir. Kemudian beliau berpagi hari dan telah mendapatkan hadits itu serta kurma itu pun habis tak bersisa!"
Meriwayatkan kisah itu Al Hakim lalu beliau berkata, "Menambahkan kepadaku seorang yang terpercaya dari kalangan sahabat kami, bahwa beliau meninggal dunia karena kejadian itu." (Tarikh Baghdad, 13/103)
Masya Allah.. betapa indah ilmu itu mengkait hati mereka. Seberapakah hati Anda terkait dengan ilmu?
Purworejo, 14 Dzulqa'dah 1435H,
Yang Ingin Terkait,
Abu Abdillah Zaki Ibnu Salman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar