Rabu, 10 September 2014

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy (01)

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy

✏__Asy-Syaikh DR. Ahmad bin 'Umar bin Salim Bazmul hafizhahullah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
PERTAMA :

Senantiasa berdoa memohon dikokohkan di atas agama ini. Di antara do'a Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dijelaskan oleh Ummu Salamah radhiyallahu 'anha : "Dulu do'a beliau seringnya adalah :

"Wahai Yang membolak-balikkan hati, KOKOHkanlah hatiku di atas agama-Mu"

Do'a kedudukannya sangat penting. Sebagaimana Firman Allah Ta'ala :

"Rabb-mu telah berkata, 'Berdoalah kelian kepada-Ku, niscaya Aku penuhi untuk kalian.' Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku pasti akan masuk ke dalam neraka dengan terhina." (Ghafir : 60)

 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Do'a adalah ibadah."

Namun sangat disesalkan, sebagian dari kita melalaikan do'a. Atau berdo'a namun dengan hati yang lalai, hatinya tidak hadir.

Betapa pentingnya do'a ini, al-Imam al-'Utsaimin rahimahullah tatkala beliau ditanya tentang sebab-sebab kokoh di atas hidayah, maka beliau menjelaskan bahwa di antara sebab terkuat adalah DO'A, yakni seseorang senantiasa memohon/meminta kepada Allah agar selalu terus dikokohkan. Karena hati itu berada di antara dua jari jemari ar-Rahman, Dia membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya.

Maka mintalah kepada-Nya keteguhan/kekokohan, sebagaimana dulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dengan doa tersebut. "Ya Allah palingkanlah hati kami kepada ketaatan kepada-Mu."

Apabila kamu merasa dari hatimu ada rasa futur, atau keras, maka terus berdo'a dengan permohonan yang mendesak dalam do'amu. 

[ bersambung, insya Allah ]

sumber http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=38859

-----------------
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy

✏__Asy-Syaikh DR. Ahmad bin 'Umar bin Salim Bazmul hafizhahullah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
SEBAB KEDUA

Membaca al-Qur`an dan mentadabburinya. Karena al-Qur`an itu, sebagaimana dijelaskan oleh para 'ulama, diturunkan untuk tujuan-tujuan yang sangat agung. Di antaranya,

~ untuk dibaca sepanjang siang dan malam.

~ ditadabburi dan dipahami makna-maknanya, serta direnungkan rahasia-rahasianya. Tentunya dengan bimbingan dan cahaya dari Allah 'Azza wa Jalla, berdasarkan paham Salafush Shalih.

 
Jadi al-Qur`an merupakan di antara sebab terkuat yang membantu untuk kokoh/teguh di atas al-Haq, yaitu apabila seseorang membacanya dengan penuh tadabbur dan mengamalkannnya.

Al-Imam al-'Utsaimin ketika ditanya tentang sebab-sebab untuk kokoh di atas hidayah, maka beliau menjelaskan setelah menyebutkan tentang do'a : "Kemudian bacalah al-Qur`an dengan penuh tadabbur dan pengagungan, serta berupaya mengikuti bimbingan dan petunjuknya. Sesungguhnya Allah telah berfirman,

"Kalau seandainya al-Qur`an ini Kami turunkan kepada sebuah gunung, niscaya kau akan lihat gunung tersebut tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah." (al-Hasyr : 21)

Maka atasmu untuk senantiasa berpegang dengan al-Qur`an.

[ bersambung, insya Allah ]

sumber http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=38859

-----------------
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy

✏__Asy-Syaikh DR. Ahmad bin 'Umar bin Salim Bazmul hafizhahullah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
SEBAB KETIGA

Mempelajari ilmu syar'i.

Manusia itu sangat butuh kepada ilmu melebihi kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman.

Al-Imam Ahmad berkata, "Manusia lebih butuh terhadap ilmu dibandingkan kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman itu dibutuhkan dalam sehari dua atau tiga kali. Adapun ilmu, maka itu dibutuhkan sepanjang waktu."

[ bersambung, insya Allah ]

sumber http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=38859

-----------------
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy

✏__Asy-Syaikh DR. Ahmad bin 'Umar bin Salim Bazmul hafizhahullah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
SEBAB KEEMPAT

- sebenarnya ini masuk pada poin sebelumnya, namun ini lebih khusus dan spesifik –

Mengetahui al-Haq (kebenaran) dan kebatilan secara rinci.

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah : Manusia dalam permasalahan ini, ada empat kelompok :

Pertama : Orang yang jelas bagi mereka jalannya kaum mukminin dan jalannya kaum mujrimin secara mendetail, secara keilmuan dan amalan. Kelompok pertama ini adalah MANUSIA YANG PALING BERILMU.

Kedua : Orang yang buta (tidak mengerti) kedua jalan tersebut. kelompok ini mirip dengan hewan ternak. Mereka lebih besar kemungkinannya untuk terjatuh mengikuti jalannya kaum mujrimin.

Ketiga : Orang yang lebih mencurahkan perhatiannya untuk mengerti tentang jalannya kaum mukminin saja, tanpa menyibukkan dirinya untuk mengetahui lawannya. Dia mengerti lawannya (yakni kebatilan) secara global saja dan secara lawan kata, yaitu bahwa setiap yang menyelisihi jalannya kaum mukminin maka itu batil, meskipun tidak tergambar padanya secara detail/terperinci.

 
Keempat : Orang yang mengetahu jalan kejelekan, kebid'ahan, dan kekufuran secara mendetail, namun tahu jalan kaum mukminin secara global saja. Ini adalah kondisi mayoritas orang-orang yang memiliki perhatian terhadap paham-paham menyimpang dan bid'ah di tengah-tengah umat ini, sehingga dia mengerti secara mendetail. Namun dia tidak mengetahui/tidak mengerti kebenaran yang dibawa oleh para rasul secara mendetail.

 
[ bersambung, insya Allah ]

sumber http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=38859

-----------------
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy

✏Asy-Syaikh DR. Ahmad bin 'Umar bin Salim Bazmul hafizhahullah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
SEBAB KELIMA

Senantiasa konsisten bersama para 'ulama Salafiyyin, para penuntut ilmu Salafiyyin, dan ikhwah Salafiyyin.

Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika membacakan ayat (artinya) :

"Dia (Allah)-lah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an, dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya" (Ali 'Imran :7)

Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Apabila kamu melihat orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari al-Qur`an, maka mereka itulah orang-orang yang Allah sebut namanya (dalam ayat ini), maka WASPADALAH dari mereka!!"

Pada ayat ini terdapat keterangan tentang KEWAJIBAN UNTUK WASPADA dari orang-orang yang menyimpang dan ahlul bid'ah, serta wajib untuk senantiasa konsisten bersama para 'ulama Sunnah yang beriman kepada ayat-ayat muhkamat dan telah kokoh kaki mereka dalam ilmu dan agama, sehingga mereka tidak menyimpangkan makna dan tidak pula mengingkari.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika menyebutkan al-Firqatu an-Najiyah dan ath-Tha'ifah al-Manshurah, maka beliau beliau bersabda, "Apa yang aku dan para shahabatku berada di atasnya hari ini."

Jadi, senantiasa konsisten bersama para 'ulama Salafiyyin Ahlus Sunnah wal Jama'ah merupakan sikap berpegang dengan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata, "Sesungguhnya Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agamamu."

Allah memerintahkan kita untuk bertanya kepada ahlul ilmi ('ulama), dalam Firman-Nya (artinya):
"Bertanyalah kepada ahlul 'ilmi apabila kalian tidak berilmu." (an-Nahl : 43)

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda,

"Seseorang itu berada di atas agama temannya. Maka lihatlah siapa yang kamu berteman dengannya."

Dalam hadits ini, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seorang muslim untuk menyeleksi orang yang dia akan berteman dengannya. Karena dia akan mencocoki temannya tersebut pada prinsip-prinsipnya.

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,
"Nilailah manusia itu berdasarkan teman-teman dekatnya. Karena seseorang itu akan berteman dengan orang yang dia kagumi (sukai)."

[ bersambung, insya Allah ]

sumber http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=38859

-----------------
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy

✏Asy-Syaikh DR. Ahmad bin 'Umar bin Salim Bazmul hafizhahullah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
SEBAB KEENAM

:: Menjauhi berbagai fitnah. Tidak turut campur berbicara tentangnya, dan menyerahkan urusan fitnah tersebut kepada ahlinya (yakni para 'ulama), disertai sikap SENANTIASA KONSISTEN BERSAMA PARA 'ULAMA SALAFIYYIN (dalam menghadapi & menyelesaikan fitnah tersebut, pen) ::

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan, "Sungguh berbagai fitnah ini apabila baru datang/muncul hanya akan diketahui oleh setiap orang yang berilmu. Namun ketika dia sudah sirna maka semua orang jahil pun akan mengetahuinya."

 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

"Berbagai fitnah yang terjadi, hanyalah akan diketahui kejelekan-kejelekan yang ada padanya ketika dia sudah berlalu. Adapun ketika dia masih baru muncul maka fitnah itu banyak dihiasi, disangka ada kebaikan padanya. Apabila manusia sudah merasakan kejelekan, kepahitan, dan bencana yang ada padanya maka ketika itu menjadi jelaslah madharat fitnah tersebut, dan menjadi penasehat baginya agar jangan mengulanginya lagi. …"

Hingga beliau mengatakan, "Barangsiapa meneliti kondisi berbagai fitnah yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin, akan jelas baginya bahwa tidak ada seorang pun yang masuk ke dalamnya, kemudian dia dipuji atas berbagai akibat yang muncul setelah dia masuk ke dalam fitnah tersebut. Karena memang hal itu menimbulkan berbagai kejelekan terhadap agama dan dunianya. Oleh karenanya, fitnah itu termasuk dalam larang, sebaliknya menahan diri darinya termasuk sesuatu yang diperintahkan."

Maksud beliau rahimahullah dengan fitnah di sini adalah fitnah yang menimpa keumuman manusia (awam), dan hal-hal yang seharusnya diketahui pada masa-masa fitnah.

Maka keumuman manusia wajib untuk senantiasa konsisten berjalan bersama 'ulama yang dikenal, wajib untuk merujuk kepada mereka. Tidak turut campur berbicara fitnah, dan hendaknya menjauhi darinya, menyerahkan penjelasan/penilaiannya tentangnya kepada 'ulama.

Hendaknya masing-masing dari keumuman manusia (awam) mengetahui, bahwa fitnah itu menjadi fitnah hanya bagi dia saja (yakni karena kebodohannya, sehingga permasalahan itu menjadi fitnah baginya, pen).

Adapun para 'ulama, yang mengetahui hakekatnya, bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil dalam kondisi fitnah tersebut.

Maka dalam fitnah, yang itu fitnah jika ditinjau dari sisi kamu, tidak boleh bagimu mengatakan kepada semua pihak, "Diamlah, ini fitnah." Sebagaimana kita dengar dari sebagian mereka, ketika dibicarakan dan dijelaskan kesesatan sebagian pihak yang menyimpang, maka dia mengatakan, "Wahai saudaraku, ini fitnah. Hendaklah kamu diam!"

Maka kita katakan, Iya itu fitnah kaitannya dengan dirimu. Itu fitnah bagimu, yaitu ketika kamu tidak/belum mengetahui mana yang haq dan mana yang batil. Adapun Ahlul Haq, maka mereka bisa menjelaskan mana yang haq dan mana yang batil. Seorang yang jahil harus diam. Namun ini tidak berarti seorang yang berilmu juga harus diam, apabila memang diketahui dengan jelas mana yang haq dan mana yang batil.  

[ bersambung, insya Allah ]

sumber http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=38859

-----------------
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy

✏__Asy-Syaikh DR. Ahmad bin 'Umar bin Salim Bazmul hafizhahullah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
SEBAB KETUJUH

:: Menjauh dari Ahlul Ahwa (orang-orang yang mengekor/memperturutkan hawa nafsu) dan Ahlul Fitan (yang suka menebar/mengikuti fitnah). ::

Karena sesungguhnya para Salafush Shalih, mereka dulu mengatakan,
"Sesungguhnya orang yang duduk bersama Ahlul Bid'ah, lebih berat atas kami di bandingkan Ahlul Bid'ah-nya itu sendiri." (al-Ibanah al-Kubra no. 486, dari Ucapan Ibnu 'Aun).

Ats-Tsauri rahimahullah mengatakan, "Barangsiapa yang duduk bersama Ahlul Bid'ah, maka orang lain tidak akan selama akan terkenai fitnah juga."

Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah pernah ditanya tentang orang yang memuji Ahlul Bid'ah dan menyanjung mereka, apakah dia digolongkan kepada mereka (ahlul bid'ah)?

↪ Beliau menjawab, "Ya. Hal ini tidak diragukan. Barangsiapa yang memuji dan menyanjung Ahlul Bid'ah, maka dia telah mengajak kepada Ahlul Bid'ah tersebut. Dia adalah para du'at-nya ahlul bid'ah. Kita memohon kepada Allah al-'Afiyah." (Syarh kitab "Fadhl al-Islam", dipenghujung syarh Bab : Keterangan bahwa Bid'ah lebih berat daripada Dosa-Dosa Besar.")

'Amr bin Qais rahimahullah berkata, "Dulu dikatakan, kalau kamu duduk bersama orang yang menyimpang, maka hatimu akan ikut menyimpang." (al-Ibanah no. 390)

[ bersambung, insya Allah ]

sumber http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=38859

-----------------
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Baca Berikutnya:
Sebab-Sebab Yang Membantu Untuk Kokoh di atas Manhaj Salafy (02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar