Kamis, 04 September 2014

Setiap Mukmin Harus Selalu Takut Keadaannya Akan Berubah

Setiap Mukmin Harus Selalu Takut Keadaannya Akan Berubah
~~~~~~~~~~~
Syaikh DR. Robi' bin Hadi al-Madkholiy hafizhohulloh.

قال الشيخ العلامة ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :

والمؤمن يخشى دائمًا أن تتغير حاله
↩ فقد ثبت عن عائشة وأنس رضي الله عنهما :
كان رسول الله صلَّى الله عليه وسلم يكثر أن يقول :
«يا مقلبَ القلوبِ ثبت قلبي على دينك»
فقلت :
يا رسول الله آمنا بك وبما جئت به فهل تخاف علينا ؟
قال :
«نعم إن القلوبَ بين أُصبُعينِ من أصابعِ الله -عز وجل- يُقلبُها كما يشاء»
 هذا والله هو الفقه :
 ألا يأمن الإنسان على نفسه
 لأن : «الشيطان يجري من ابن آدمَ مجرىٰ الدم»
 فليكن حارسًا لقلبه وعقله وعلمه حراسةً شديدة
 أشد مما يحرس مالَهُ وعِرضَه ومن أُسنِدَ إليه ولايةُ أمره
يجب أن يهتم بحراسة قلبه قبل كُلِّ شيء :
{رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ}
[آل عمران:٨]

 المصدر :
[مرحبًا يا طالب العلم (٧٦)]

Berkata Syaikh Robi' bin Hadi Al-madkholiy hafizhohulloh:
"Dan setiap mukmin harus selalu takut akan berubah keadaannya.

Telah shahih dari 'Aisyah dan Anas rodhiallohu 'anhuma: Bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam sering mengucapkan:

«يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ»
"Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu".

Maka aku katakan: wahai Rosululloh, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang Anda bawa apakah Anda mengkhawatirkan kami?

Beliau bersabda:

«نَعَمْ، إنَّ القُلُوبَ بَيْنَ أَصْبِعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الله -عَزّ وَجَلَّ- يُقَلِّبُهَا كَمَا يَشَاءُ»
"Iya, َsesungguhnya hati-hati berada di antara dua jemari dari jari-jemari Alloh -Azza wa Jalla - Dia membolak-balikkannya sesuai dengan kehendaknya".

Ini demi Alloh adalah fiqih (pemahaman):

~ Hendaknya setiap insan tidak merasa aman atas dirinya.

Karena "syaithon merasuk ke tubuh anak Adam melalui jalan darah".

~ Maka hendaklah dia manjadi penjaga bagi hatinya, akal pikirannya, dan ilmunya dengan penjagaan yang ketat. Lebih ketat dari penjagaannya kepada hartanya dan kehormatannya.

Dan siapa pun yang disandarkan kepada pengawasannya maka wajib bersemangat untuk menjaga hatinya sebelum segala sesuatunya:

(رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ) [سورة آل عمران : 8]

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". [Qs. Ali Imron: 8]

Sumber: Selamat Datang Wahai Penuntut Ilmu hal. 76.

〰〰〰
Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.

☆~ Al-'Ilmu | العلم

Dikutip dari:
WA Ahlus Sunnah Karawang.

WhatsApp Ittiba'us Sunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar