Sabtu, 06 September 2014

Jangan Engkau Keluhkan Yang Mengasihimu Kepada Yang Tidak Mengasihimu

Jangan Engkau Keluhkan Yang Mengasihimu Kepada Yang Tidak Mengasihimu

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ :

ﺍﻟﺠﺎﻫﻞ ﻳﺸﻜﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻭﻫﺬﺍ ﻏﺎﻳﺔ ﺍﻟﺠﻬﻞ ﺑﺎﻟﻤﺸﻜﻮ ﻭﺍﻟﻤﺸﻜﻮ ﺇﻟﻴﻪ؛ ﻓﺎﻧﻪ ﻟﻮ ﻋﺮﻑ ﺭﺑﻪ ﻟﻤﺎ ﺷﻜﺎﻩ، ﻭﻟﻮ ﻋﺮﻑ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻟﻤﺎ ﺷﻜﺎ ﺇﻟﻴﻬﻢ،

ﻭﺭﺃﻯ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺭﺟﻼ ﻳﺸﻜﻮ ﺇﻟﻰ ﺭﺟﻞ ﻓﺎﻗﺘﻪ ﻭﺿﺮﻭﺭﺗﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: ﻳﺎ ﻫﺬﺍ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﺯﺩﺕ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺷﻜﻮﺕ ﻣﻦ ﻳﺮﺣﻤﻚ ﺍﻟﻰ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺮﺣﻤﻚ.

وفي ذلك ﻗﻴﻞ : ﺇﺫﺍ ﺷﻜﻮﺕ ﺇﻟﻰ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﺇﻧﻤﺎ ﺗﺸﻜﻮ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﺮﺣﻢ ...

ﻭﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﺸﻜﻮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ . ﻭﺃﻋﺮﻑ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﻣﻦ ﺟﻌﻞ ﺷﻜﻮﺍﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻓﻬﻮ ﻳﺸﻜﻮ ﻣﻦ ﻣﻮﺟﺒﺎﺕ ﺗﺴﻠﻴﻂ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻴﻪ،

ﻓﻬﻮ ﻧﺎﻇﺮ ﺇﻟﻰ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
{ﻭﻣﺎ ﺃﺻﺎﺑﻜﻢ ﻣﻦ ﻣﺼﻴﺒﺔ ﻓﻤﺎ ﻛﺴﺒﺖ ﺃﻳﺪﻳﻜﻢ}،

ﻭﻗﻮﻟﻪ: {ﻭﻣﺎ ﺃﺻﺎﺑﻚ ﻣﻦ ﺳﻴﺌﺔ ﻓﻤﻦ ﻧﻔﺴﻚ}،

ﻭﻗﻮﻟﻪ : {ﺃﻭﻟﻤﺎ ﺃﺻﺎﺑﺘﻜﻢ ﻣﺼﻴﺒﺔ ﻗﺪ ﺃﺻﺒﺘﻢ ﻣﺜﻠﻴﻬﺎ ﻗﻠﺘﻢ ﺃﻧﻲ ﻫﺬﺍ ﻗﻞ ﻫﻮ ﻣﻦ ﻋﻨﺪ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ .}

ﻓﺎﻟﻤﺮﺍﺗﺐ ﺛﻼﺛﺔ:
- ﺃﺧﺴﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﺸﻜﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻰ ﺧﻠﻘﻪ،
- ﻭﺃﻋﻼﻫﺎ ﺃﻥ ﺗﺸﻜﻮ ﻧﻔﺴﻚ ﺇﻟﻴﻪ،
- ﻭﺃﻭﺳﻄﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﺸﻜﻮ ﺧﻠﻘﻪ ﺇﻟﻴﻪ.

فوائد الفوائد ص ٣٣١ 

Ibnul Qayyim berkata:

Orang bodoh mengeluhkan Allah
kepada manusia, dan ini merupakan puncak kejahilan tentang yang dikeluhkan dan yang kepadanya disampaikan keluhan.

Sesungguhnya, seandainya dia mengenal Rabb-nya, niscaya dia tidak akan mengeluhkan-Nya. Dan seandainya dia mengenal manusia, niscaya dia tidak akan mengeluh kepada mereka.

Sebagian salaf melihat seseorang yang mengeluhkan kekurangan dan kesulitannya kepada orang lainnya, maka dia (salaf) pun berkata, “Wahai kamu, demi Allah, kamu tak menambah apa pun selain mengeluhkan siapa yang mengasihimu kepada yang tak mengasihimu.”

Mengenai hal ini, dikatakan dalam
sebuah syair: "Jika kamu mengadu kepada anak Adam, kamu hanyalah mengeluhkan yang
Pengasih kepada yang tak mengasihi…

Dan orang yang arif adalah orang yang hanya mengadu kepada Allah saja, sementara orang yang paling
arif adalah orang yang menjadikan keluhannya kepada Allah tentang
dirinya sendiri bukan tentang manusia, sehingga yang dikeluhkannya adalah sesuatu yang menjadi sebab dari hal yang membuatnya diperlakukan buruk oleh manusia.

Dia melihat kepada firman Allah ta’ala:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.”
(QS. asy-Syura’: 30)

Juga firman-Nya:
“Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”
(QS. an-Nisa’: 79)

Juga firman-Nya:
“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata, ‘Dari mana datangnya (kekalahan) ini?’
Katakanlah, ‘Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri."
(QS. Ali ‘Imran: 165).

Dengan demikian ada tiga tingkatan:
-Yang paling rendah adalah kamu mengeluhkan Allah kepada makhluk.
- Yang paling tinggi adalah kamu
mengeluhkan dirimu sendiri kepada Allah.
- Dan yang pertengahan adalah kamu mengeluhkan makhluk kepada Allah …

Fawaidul Fawaid hal. 331

~~~~~~~~~~
F.I.S Forum Ikhwah Salafy
منتدى الإخوان السلفيين

Via WhatsApp Al-Manshuroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar